Jumat, 31 Oktober 2008

modifikasi

SUZUKI SPLINTER - SOLO
Hasil Gotong-royong
Punya motor uzur nggak bikin ciut hati Rifyal Alfan C, sang empu dari suzuki sprinter ini. Doi pengen semplakannya terlihat ekstrem, biar nggak malu-maluin.


Aliran ceper dianut cowok yang akrab di sapa Alfan ini. Swing arm orsi dilengserkan, berganti milik posh. Tabung sok depan diganti Moto R dipasang tanpa spiral, begitu juga sok belakang di tukar milik posh yang dipangkas beberapa ulir spiralnya. “Biar terlihat semakin membumi,” ujar anggota MMS (Motor Modif Solo).



Perangkat ciet juga nggak luput dari jarahan. Cakram depan milik Kawak Ninja di gawangi master dan kaliper milik F1Z-R, sedangkan untuk buritan mengaplikasi satu set perangkat ciet milik F1Z-R. Sepasang karet bundar Speed Owen 200-17 dicaplok pelek Yoko palang enam buat belakang dan depan.

“Untuk pelek jari-jarinya aku potong di tukang las alumunium biar tromol kawak ninja bisa dipasang,” jelas warga Jl. Pelangi Raya II Mojosongo, Solo ini. Finishing, rangka dicelup krom serta di tambahi pernak-pernik baut posh di tangki. “Kalau sudah begini, nggak minder lagi pakai motor uzur,” tutup doi.

Perangkat ciet juga nggak luput dari jarahan. Cakram depan milik Kawak Ninja di gawangi master dan kaliper milik F1Z-R, sedangkan untuk buritan mengaplikasi satu set perangkat ciet milik F1Z-R. Sepasang karet bundar Speed Owen 200-17 dicaplok pelek Yoko palang enam buat belakang dan depan.

“Untuk pelek jari-jarinya aku potong di tukang las alumunium biar tromol kawak ninja bisa dipasang,” jelas warga Jl. Pelangi Raya II Mojosongo, Solo ini. Finishing, rangka dicelup krom serta di tambahi pernak-pernik baut posh di tangki. “Kalau sudah begini, nggak minder lagi pakai motor uzur,” tutup doi.

:: adit/fry


HONDA C70 '78 JEMBER
Bugs Buny Extremis
Banyak yang pengin dibuktikan Honda C-70 kelahiran ‘78 geberan Irul ini. Satu ; pengakuan motor tua tetap enak dimodif. Dua ; diakui tetap eksis. Tiga; pengakuan sebagai kaum oto-ektrimis.

Ketiga keinginan itu langsung terwujud setelah gandeng Yanto, punggawa bengkel Jaya Tunggal Mumbulsari Jember. “Soalnya mana bisa dihargai di kontes kalau nggak di-Xtrimin begini,” cletuk warga Jl kertanegara IX no 236 ini.

So capek dicemooh rombakan serba bikin geleng kepala dilakoni. Tuh liatin bodi belakangnya yang bak gullwing. Edunnya tuh sepakbor C70 yang juga merangkap sasis bodi tega dibelah biar bisa ditarik ke atas.

“Aku pakai engsel jendela. Murah, cuma Rp 7 ribuan. Ini baru flying bodi,” girangnya.
Naik turun sepakbor tinggal kencengin engsel ! Simple gitchuu lhooo…

X-trimnya lantas menjalar ke kaki-kaki. Dua bilah tabung Posh direnteng di samping kiri depan. Sedangkan sebelahnya melompong alias single fork. ”Supaya kuat masih pakai segitiga bawah orsi lantas diperkuat dengan stabiliser Laytona,” sambar sang modifikator.

Nggak kalah crazy buritan dibikin single arm. Bahannya lengan ayun Grand yang dipangkas sebelah. Buat dudukan cakram ditambahkan plat 0,5mm nyantol di bawah arm.
Lha jelas sokbreker nggak bisa kepasang dong ? Eit doski jeli dipasangnya sokbreker mono punya

Satria di atas backbone, ”Sistemnya knock down monosok bobok supaya buka tutupnya enak. Kalau bosan tinggal pindah gaya,” tutup Irul yang bangga kalau besutannya dijuluki “Bugs-Bunny X-trix.

1 komentar:

dimas mengatakan...

woi gabung k blogg gw dong buru masih kosong